Dalam melaksanakan pekerjaan pengeboran terutama untuk pengeboran geoteknik tentu harus memperhatikan beberapa hal berikut seperti:
1. Lokasi Titik Bor
Lokasi titik pemboran akan ditentukan setelah melihat panjang longsoran dan diterapkan sesuai SNI dimana untuk longsoran kecil (kurang dari 150m) titik pemboran sebanyak 3 titik lokasi dan untuk longsoran dengan panjang longsoran besar, titik bor disesuaikann keperluan.
Lokasi titik pemboran ditentukan di lapangan dengan kedalaman yang telah direncanakan dengan mangacu kepada persyaratan rekayasa sesuai SNI-8460-2017: Persyaratan Perancangan Geoteknik
2. Kedalaman Akhir Pengeboran
Kedalaman akhir pemboran yang telah selesai dikerjakan sesuai dengan ketentuan teknik diterapkan, dicek dengan cara memasukan stang bor sampai menyentuh dasar lobang bor atau dengan cara lain yang telah disetujui Direksi dan pelaksanaannya sepengetahuan Pengawasan.
3. Pengambilan Contoh Pengeborna (Core Sample)
Prosentase inti terambil untuk setiap contoh diusahakan mencapai 100 %. Dalam hal pengembalian inti kurang baik maka akan segera dilaporkan.
4. Pencatatan Tinggi Muka Iar Tanah
Pencatatan tinggi muka air dilakukan 2 (dua) kali. Pengukuran pertama pada saat mulai pengeboran dan pengukuran kedua dilakukan sesudah selesai pengeboran.
5. Kotak Pencontohan (Corebox)
Dibuat dari papan kayu setara kayu borneo diserut dan dicat, mempunyai tutup yang berengsel dan terdapat tempat kunci (gembok). Masing – masing kotak berkapasitas 5 m (kedalaman) terbagi dalam 5 jalur @ 1 m kedalaman.
6. Pemberian Label Contoh (Sample)
Tiap kotak penyimpanan, diberi label/tiket. Adapun informasi yang dicantumkan meliputi :
· Nama/lokasi proyek.
· Nomor titik bor.
· Nomor (urut) kotak penyimpanan.
· Kisaran kedalaman.
· Nama Pelaksana Pekerjaan.
Label berupa tulisan dengan cat warna hitam pada bagian tutup luar, dalam dan sisi depan kotak. Kotak percontohan diletakkan pada tempat yang kering terlindung air dan sinar matahari. Lokasi penyimpanan seluruh kotak percontohan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi pekerjaan.
7. Peralatan Kerja Pengeboran
a. Drive hammer Assembly
i. Palu seberat 63.5 kg
ii. Pipa pemandu panjang secukupnya untuk memungkinkan palu jatuh bebas setinggi 75 cm.
iii. Topi pelindung (knocking head) dan kabel baja / slin
b. Stang Bor / Rod.
Diameter sesuai dengan lobang bor atau sesuai dengan type mesin bor yang digunakan
c. Split Spoon Sampler Barrel.
Diameter luar 2inch dan diameter dalam 1 3/8 inch.
d. Lain-lain.
Material seperti pelumas, parafin, kantong plastik dan lain-lain, disediakan dengan cukup, mengingat lokasinya yang terpencil.
8. Metode Pengujian Secara Umum
· Setelah pemboran mencapai kedalaman yang direncanakan lubang bor dibersihkan hingga ke dasarnya dengan mata bor dan alat-alat lain untuk menjamin yang akan diuji tidak terganggu.
· Split Spoon Sampler Barrel (yang bersih dan sedikit dilumasi oli) dipasang pada bagian ujung stang bor. Semua sambungan dipasang dengan kuat sehingga tidak lepas sewaktu berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan. Spoon diturunkan ke dasar lobang pemboran dan topi pelindung pemandu dipasang dibagian atas stang bor.
· Kemudian palu dijatuhkan pada topi pelindung dari ketinggian 75 cm. Untuk pancangan posisi awal, split spoon dimasukkan sedalam 15 cm. Jumlah pukulan / tumbukan yang diperlukan dicatat (N1)
· Setelah itu, dimulai pancangan uji (drive testing) dengan prosedur butir-3, hingga split spoon masuk sedalam 30 cm, pencatatan jumlah pukulan dalam 2 tahap. Tahap-1 adalah pukulan untuk masuk sedalam 15 cm berikutnya (N3) jadi, Harga N = N2 + N3
· Apabila harga N nilainya lebih besar dari 60 pukulan. Pengujian dihentikan.
· Konsultan membuat pelindung / tenda pada lokasi pengujian / pemboran dalam hal tak terjaminnya pelaksanaan pekerjaan disebabkan oleh hujan dan penyebab lain.